24 January 2018



Satu lagi aplikasi berbasis web yang menganalisis data exif dari puluhan juta foto yang tersebar di berbagai komunitas fotografer online seluruh dunia, namanya explorecams.com. Sampai saat tulisan ini dibuat (17 Maret 2017), secara keseluruhan ada 18 juta foto yang datanya dianalisis sebagai sampel. Foto-foto sampel diakses dari komunitas fotografi terutama 500px, Flickr dan Pixabay sebagai sumber utama.

Dilihat dari komunitas foto yang diambil, bisa disimpulkan bahwa sampel data ini mewakili kelas fotografer yang menjalani hobi secara antusias sampai dengan kelas profesional.
Dari 18 juta foto yang dianalis, berikut beberapa data penting:

 

Canon 5D Mark III adalah kamera paling populer

 

Kamera lensa setting paling populer exif 1


Canon EF 24-105mm f/4L IS adalah lensa paling banyak dipakai

 

Kamera lensa setting paling populer exif 2

 

F5.6 adalah setting aperture paling banyak dipakai

 

Setting aperture paling populer exif 1

1/125 detik adalah setting shutter speed yang paling sering dipakai


Setting shutter speed paling populer exif 1


Data selengkapnya silakan anda cermati di explorecams.com. Data dan infografis hak cipta explorecams.com.


Ada banyak cara untuk menambah ekspresi dan mood pada hasil foto landscape, kadang cukup dengan mengubah parameter shutter speed kita bisa memperoleh variasi foto yang kaya dan lain dari foto kebanyakan. Berikut diantaranya:

1. Shutter Speed Kreatif  Pada Foto Landscape: Air Terjun

Air terjun slow shutter speedf/22, 2,5 detik, ISO 100, 22mm

Cara paling dramatis memotret air terjun, atau aliran air adalah dengan menggunakan shutter speed yang super lambat. Perhatikan pada foto diatas, setting aperture pada f/22 dan ISO 100 digunakan untuk memperoleh shutter speed yang hanya 2,5 detik, sehingga air terlihat seperti kapas. Saat mendung menggelayut (yang artinya shutter speed lambat), cobalah cari air terjun atau sungai yang cukup bersih dari sampah lalu gunakan teknik ini. Lebih ideal lagi kalau anda punya filter ND dan polarisasi, tapi itu bukan syarat mutlak. Jangan lupa, untuk shutter speed serendah ini, bawa tripod.

4634632088 67ec905b16 bf/22, 1 detik, ISO 100, 20mm

 

2. Shutter Speed Kreatif Pada Foto Landscape: Jejak Lampu

Membuat foto jejak lampu (light trail, traffic trail) pas dilakukan saat malam atau remang. Hindari jalan yang terlalu macet, karena berapapun lambatnya shutter yang  digunakan, lalu-lintas yang macet tidak bergerak tidak akan menghasilkan foto light trail yang keren.


Medium 6008840604f/16, 30 detik, ISO 100, 35mm

 

3. Shutter Speed Kreatif Pada Foto Landscape: Buih Laut/Aliran Air Sungai

Kalau anda memiliki filter ND, anda bisa mencoba teknik ini saat sore hari. Cobalah memotret ombak lautan (aliran air sungau kalau laut jauh dari jangkauan) dengan menggunakan shutter speed 5 detik atau lebih lambat, dengan begitu ombak dilautan akan terlihat seperti kapas lembut atau bahkan kabut super lembut. Semakin lambat shutter speed anda, riak dan gelombang akan makin terlihat dramatis dan makin mirip seperti kabut atau bahan pualam yang mengkilap. Kalau anda punya filter ND “big stopper” yang mampu memangkas 3 sampai 10 stop cahaya, efek pualam tadi akan mudah dicapai.


Medium 15357738678f/8, 10 detik, ISO 200, 26mm

Medium 9517928523f/11, 10 detik, ISO 100, 55mm

Large 8337681026f/8, 25 detik, ISO 200, 23mm


4. Shutter Speed Kreatif Pada Foto Landscape: Membekukan Ombak

Kebalikan dengan teknik pada nomor 3 diatas, kali ini kita mencoba menggunakan shutter speed tercepat yang kita punya. Kalau memperoleh shutter speed lambat tidak bisa (memotret disiang hari atau tak membawa filter), jangan jadikan halangan, gunakan yang cepat. Saat memperoleh shutter speed diatas 1/250 detik, kreatiflah dengannya. Hentikan dan bekukan ombak, aliran air, riak air atau gerakan air apapun dengan kecepatan tersebut. Saat menggunakan teknik ini, makin panjang rentang fokal lensa anda serta makin canggih kemampuan anda menangkap momen, makin dramatis foto anda.


6717868175 89997dabfa zf/3.5, 1/300 detik, 75mm

Large 15913327227f/3.5, 1/1600 detik, iso 100, 190mm


5. Shutter Speed Kreatif Pada Foto Landscape: Foto Star Trail

Foto star trail alias jejak bintang membutuhkan banyak prasyarat: langit yang cerah, udara bebas polusi dan kesabaran yang tinggi, namun hasilnya memang priceless. Teknik ini dilakukan dengan membuka shutter kamera dalam periode yang lama dan berulang-ulang (untuk stacking,/em> nantinya.


14921830910 273f28314b zf/2.8, 1200 detik x 3 stacking, ISO 100, lensa fisheye.


6. Shutter Speed Kreatif Pada Foto Landscape: Zooming

Teknik terakhir yang layak dicoba saat memotret landscape adalah teknik panning dan zooming pada obyek bergerak. Dengan teknik ini, kita menggunakan kecepatan shutter sekitar 1 detik sampai dengan 5 detik, semua bergantung pada kreatifitas anda. Saat memotret landscape, teknik ini bisa dicoba pada pohon, apalagi saat anda menemukan corak dedaunan yang menarik atau bunga-bungaan yang menarik.

15283692270 9fb5a2ebeb zf/16, 3,2 detik, ISO 200, 18mm

Medium 69470705f/22, 1/8 detik, ISO 100, 18mm


Nah, selamat mencoba dan having fun dengan salah satu teknik diatas saat anda berburu foto landscape. Beberapa foto karya: Keith T. Robinson, Highways Agency,ClifB, Jason Carpenter, kzamani, chris kuga, jimchou69, Elf-8, Steve Crane


Jadi anda baru saja membeli kamera “serius”, entah itu kamera DSLR atau Mirrorless, untuk pertama kalinya. Yang paling asyik sih langsung dipakai. Namun kemudian anda melihat banyaknya tombol dan roda kontrol yang tersedia lalu mulai bingung bagaimana dengan setting kamera baru anda.
Dalam artikel ini, kita akan membahas dan merekomendasikan beberapa setting kamera DSLR/Mirrorless  dasar yang akan memudahkan anda.

1. Kartu Memori

Segera setelah anda membuka kemasan, masukkan kartu memori ke kamera DSLR/Mirrorless anda. Format kartu memori tersebut agar bekerja secara serasi dengan manajemen file yang ditentukan oleh masing-masing kamera.

Slot kartu memori nikon

Masuklah ke menu utama kamera, kemudian cari perintah format. Di Nikon D5500 misalnya, anda masuk ke Menu >> Setup Menu >> Format. Sementara di Fuji X-E2 and pencet Menu OK >> geser ke bawah di Setup Menu 3 >> Format.

2. Tentukan Ukuran Dan Kualitas Gambar

Karena kamera anda sekarang cukup “serius”, ada baiknya manfaatkan sebaik-baiknya untuk menghasilkan foto dengan kualitas terbaik yang ada. Gunakan format JPEG dengan kualitas tertinggi (Extra Fine atau Highest Quality) dengan ukuran file Large.

Canon 100d menu qual

Jika tertarik dengan format RAW yang menyimpan informasi foto yang lebih banyak, anda juga bisa menggunakannya. Pastikan anda paham beda antara file foto dengan format JPEG vs RAW. Saat memakai format RAW, pastikan komputer anda memiliki perangkat lunak dan spesifikasi yang mencukupi untuk membaca dan konversi RAW ke format standar.

 

3. ISO

Setelan ISO di kamera menentukan berapa banyak cahaya uang dibutuhkan kamera untuk memproduksi foto.
ISO tinggi seperti 6400 berguna saat anda memotret di tempat dengan cahaya yang remang namun beresiko menghasilkan foto dengan bintik/noise. Sementara ISO rendah seperti 100 atau 200 menghasilkan foto tanpa noise yang lebih jernih dan dengan kualitas terbaik namun membuat foto rentan blur saat anda memotret di dalam ruangan.
Untuk tahap awal penggunaan, setelan ISO terbaik yang bisa anda pilih adalah Auto.

 

4. White Balance

Dial nikon d800


Setelan white balance kamera memengaruhi akurasi warna foto. Warna kulit atau warna baju mungkin akan tampak aneh saat kamera menggunakan white balance yang tidak pas.
Untungnya, kamera saat ini sudah amat canggih sehingga jarang meleset. Gunakan setelan auto white balance sebagai awalan sembari bereksperimen dengan setelan white balance yang lain.

5. Metering

Setelan metering menentukan bagaimana kamera mengukur cahaya yang dipantulkan objek lalu bagaimana mereka menghasilkan kombinasi shutter speed dan bukaan lensa yang sesuai hasil pengukuran tadi.
Di saa-saat awal menggunakan kamera DSLR/Mirrorless baru anda, pergunakan mode metering Evaluative (Canon) atau Matrik (Nikon). Sesuai penambahan jam terbang bersama kamera anda, mulailah gunakan mode metering yang lain sesuai kondisi pemotretan dan objek yang anda foto: center weighted, spot dan lainnya.

6. Fokus

Lensa di kamera yang anda pakai bisa secara otomatis mencari fokus dengan memanfaatkan sistem autofokus kamera atau secara manual dengan memutar cincin fokus di lensa.
Di tahap awal ini, manfaatkan sistem autofokus (AF) kamera dan gunakan mode Single AF (One Shot AF atau Single Area AF). Dalam mode ini, lensa akan mengunci fokus pada satu titik yang telah anda tentukan saat anda memencet tombol shutter separuh. Gunakan titik tengah fokus dan mulailah berlatih agar tangan anda lincah mengubah-ubah titik fokus.

Panel lcd


Pilihan mode AF yang lain misalnya AI-Servo atau AF-C bisa anda pakai saat anda akan memotret anak yang terus berlarian.

7. Drive Mode


Drive mode kamera menentukan kecepatan kamera dalam mengambil eksposure. Mode Single Shot cocok dipakai dalam mayoritas kondisi pemotretan dan objek foto sehari-hari. Set kamera di mode ini saat anda pertama menggunakannya. Dalam mode ini, setiap kali kita memencet penuh tombol shutter, kamera akan membuat foto.

Mode lain yang tersedia adalah Continuous Mode, berguna saat memotret objek bergerak. Kamera akan terus menerus membuat foto begitu kita memencet penuh tombol shutter, mode berondongan kata para fotografer senior. Ada juga mode Delay atau Remote yang bisa dipakai dalam kondisi lain.

8. Mode Eksposure

Ada dua mode yang cukup bersahabat untuk pemilik kamera baru: Mode Auto, Scene dan Mode Program. Dalam kedua mode ini, kamera menentukan semua atau sebagian besar setelan kamera sehingga anda bisa berfokus mengambil gambar.

Sayangnya saat kamera berada dalam kedua mode tersebut, banyak parameter yang di matikan kamera. Di hari pertama, sah-sah saja anda menggunakan salah satu dari 3 mode tersebut.
Selanjutnya, mulailah menggunakan Aperture Priority maupun Shutter Priority. Dan silakan juga mulai bereksperimen dengan mode Manual.


Nah, itulah kiat-kiat yang bisa digunakan. Silahkan, Berfoto ria.